JAKARTA. Walaupun mengalami
berbagai gejolak, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh
cukup pesat. Volume ekspor Indonesia pun diprediksi akan terus tumbuh.
"Indonesia tetap akan
mengalami pertumbuhan ekonomi cukup besar. GDP tetap 5,8 persen, walaupun lebih
rendah dibandingkan 3 tahun terakhir yang 6 persen. Kita tetap optimis
pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh pesat," kata Head of Global
Trade and Receivable Finance HSBC Indonesia Nirmala Salli di Jakarta, Kamis
(20/3/2014).
Dari sisi ekspor, Nirmala
menjelaskan ekspor Indonesia memang mengalami penurunan sebesar 4 persen pada
tahun 2013 secara tahunan. Ini karena produk ekspor utama Indonesia yakni batu
bara dan minyak kelapa sawit mentah (CPO) masih turun.
"Namun ke depan dilihat
ekspor akan tetap tumbuh walaupun pertumbuhan pasar global belum pulih, tapi
sudah membaik. Untuk negara-negara Asia seperti China dan India, pengaruh
pertumbuhan middle class terhadap ekonomi masih
cukup pesat. Ada kemungkinan membantu naikkan permintaan barang-barang ekpsor
Indonesia," ujar Nirmala.
Nirmala juga mengatakan dengan
GDP Indonesia yang masih akan terus tumbuh, akan berpengaruh kepada peningkatan
investasi asing masuk ke Indonesia. Di samping itu, kuatnya pasar lokal
Indonesia terkait peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah akan membuat
investor yakin menanamkan dananya di Indonesia.
"Itu yang menunjang
pertumbuhan ekonomi akan tetap optimis. Ditunjang juga dengan pasar ekspor
kita," ujarnya.
Tak hanya itu, infrastruktur
diyakini Nirmala juga akan membantu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini
terlihat dari upaya pemerintah yang fokus mengembangkan infrastruktur.
"Pemerintah sangat fokus
memperbaiki infrastruktur walaupun tidak secepat yang pebisnis inginkan,
minimal kita sudah liat pemerintah punya tujuan untuk memperbaiki
infrastruktur. Ekspor maupun impor itu kaj infrastrukturnya harus memadai,"
ungkap Nirmala. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Tahun politik membuat pemerintah
optimis. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa yakin bahwa
hajatan politik lima tahunan tersebut bisa memberikan dorongan besar bagi
pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Ada peluang jaga
pertumbuhan, memang 6% sulit, tapi bukan tidak mungkin untuk dicapai,"
kata Hatta di Jakarta Rabu (19/3).
Hatta menambahkan, selain
didukung oleh penyelenggaraan Pemilu 2014, ekonomi Indonesia tahun kini akan
mendapatkan topangan dari besarnya tingkat konsumsi domestik dan investasi.
Selain itu, ekonomi dalam negeri
juga akan tertopang oleh kondisi ekonomi dunia yang belakangan ini pulih. Hatta
yakin, pemulihan ekonomi dunia terszebut bisa memperbaiki kinerja ekspor yang
belakangan ini melambat.
Meskipun yakin, Hatta bilang
pemerintah tidak akan berleha- leha. Pemerintah akan tetap berusaha agar target
pertumbuhan ekonomi mereka bisa dicapai.
Cara yang akan ditempuh oleh
pemerintah kata Hatta, adalah mengurangi difisit current account khususnya dari
sisi migas. Selain itu, pemerintah juga akan mengendalikan inflasi dengan
menjamin ketersediaan bahan pokok. Dan yang terakhir, pemerintah juga akan
meningkatkan kualitas belanja mereka.
Komentar
Posting Komentar