Langsung ke konten utama

Postingan

PART 3 "ALUMNI"

 Assalamualaikum. Udah 4 tahun yaa aku belum juga ngelanjutin cerita dari Part 2 "1 Januari" itu hehe. Maafkan ya guys, banyak asam manis pedas yang di jalanin selama 4 tahun ini haha. So, langsung aja kali ya aku lanjutin ceritanya .... Jadi di part ini aku bakalan cerita kenapa aku bisa ketemu seseorang yang bikin aku jadi jahat dan labil. Maklum, masa SMA emang masa lagi nakal nakalnya kali ya hehe (alibi banget ya biar ga terlalu disalahin pembaca hehe). Aku dan dia (yang sekarang jadi suami) akhirnya pacaran pada saat itu. Seneng banget akhirnya aku bisa pacaran sama orang yang aku suka dari awal hehe. Seiring berjalannya waktu, kita berhubungan selayaknya orang pacaran seperti apa. Berangkat sekolah aku dijemput didepan gang rumah kakek nenek ku, terus pulang sekolah juga pasti bareng. Nah pas pulang sekolah ini kita kadang jajan dulu kemana, atau maen dulu kemana. Kadang aku juga suka nemenin dia buat maen futsal atau latihan sepak bola karena dulu dia ikut eksul sepak
Postingan terbaru

"Ribet"

Apa salah jika aku mengingatkan akan sesuatu yg wajib kita lakukan? Responnya ketika aku mengingatkan untuk beribadah adalah "ribet". Mungkin, setelah ini aku tidak akan lagi mengingatkannya untuk beribadah. Biarkan saja, toh aku dianggap olehnya hanya seseorang yg "ribet". Susah, jika harus dimengerti terus tapi tidak bisa kembali mengerti orang yg mengertinya. Cukup, biar Allah yang menyadarkannya. Aamiin -3 April 2020-

Yang Aku Pinta

29 Maret 2020 Rasanya ... Aku ingin berlari jauh, dari semua ini Aku ingin berlari jauh, berniat untuk amnesia Aku ingin berlari jauh, menghilang dari segala hal yang membuat sesak dada 2 minggu yg lalu Aku masih di peluknya Aku masih diciumnya Tapi, semua hancur hanya dengan 1 hari ini Kepercayaan yg aku susah payah rangkai Hancur seketika Apa dia memperdulikanku? Jelas, Antara iya dan tidak. Tuhan... Bolehkah aku minta sesuatu? Aku enggan untuk minta terus sabar Aku enggan untuk minta selalu ikhlas Aku enggan harga diriku di injak injak Aku enggan meminta hal itu Yang aku pinta, Hanya satu Tuhan Aku minta, tolong bukakan dan ketuk pintu hatinya agar hatinya bisa melihat, bahwa aku satu satunya perempuan yg bisa mengerti dirinya Apakah aku egois meminta hal seperti itu, Tuhan?

Cerita Pebe Part 1

Pengen nerusin soal ceritaku dengan dia, tapi seperti sudah tidak ada tenaga untuk menceritakannya. Kali ini aku hanya ingin bercerita bagaimana aku bisa bertahan sampai saat ini, hingga menit ini dan hingga detik ini. Aku rasa diusiaku yang ke 24 banyak banget pelajaran dan pengalaman hidup yang aku lalui. Mulai dari dengan diri sendiri sampai dengan lingkungan sekitar salah satunya keluarga. Ada yang bilang aku egois... Ada yang bilang aku gini... Ada yang bilang aku gitu... Terkadang dimatanya aku selalu salah, engga ada celah usaha aku dimatanya. Padahal aku selalu berusaha jadi apa yang dia minta, mulai ini dan itu. Aku berusaha jadi sosok yang baik untuknya tapi selalu saja harus aku yang mengalah. To be continue ...

PART 2 "1 JANUARI"

Hey fren... Jadi aku mau lanjutin cerita tentang kisah aku sama misua eh suami maksudnya hehe Iya jadi setelah suami aku tau aku yang mana dan aku tau dia yang mana akhirnya kita saling kenal lah dari situ. Aku sama suami lupa lupa inget siapa yg duluan ngechat, tapi klo seinget aku sih suami duluan yang ngechat hehe. Oke setelah kita kenal, hubungan kita makin intens terlebih aku juga deket sama temennya dia yang emang suka bareng sama dia. Jadi temennya itu seangkatan sama aku dan bahkan sekarang jadi cabat aku  Dari situ kita jadi sering chat pokoknya kayak pdkt gitu, cuman ternyata sebelum aku kenal dia, dia itu lagi deketin cewe yang juga seangkatan sama aku sebut saja cewe itu dengan inisial A. Kebetulan aku tau si A dan si A juga tau aku. Dan bisa dibilang antara suami aku sama si A itu hubungannya complicated gitu cenah. Setau aku pas itu mah lagi cinta segitiga gitu sama temen sekelas suami aku. Akhirnya aku mundur lah, aku gak mau terlalu terlibat lebih jauh klo udah c

PART 1 “TITIP SALAM”

Hai… Aku harus memulai dari mana ya? Hehe. Mungkin aku akan mulai bercerita sebelum aku tinggal di kota kecil yang memiliki sejuta banyak cerita didalamnya, yaitu kota Cianjur. Aku ini adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Dalam keluargaku, papa selalu menerapkan kepada anaknya untuk bisa mandiri walaupun aku dan kedua adikku cewek. Pada saat itu sekitar tahun 2007 atau 2008 aku pindah dari kota Pandeglang – Banten ke kota Cianjur. Aku pindah tidak bersama kedua orangtua dan kedua adikku. Mereka pindah ke Bogor, dan aku ke Cianjur ke tempat kakek dan nenekku. Mulai saat itu lah aku dipaksa untuk bisa mandiri walaupun aku di tempat kakek nenekku. Jauh dari orangtua pada saat masih sekolah itu rasanya gak enak. Tapi aku ambil hikmahnya, karena setiap cerita dihidup ini pasti ada alasannya. Oya saat itu aku pindah ke bangku SMP kelas 2. Selain aku, sepupu aku juga ikut pindah ke tempat kakek nenek dan kita sekamar bahkan satu sekolah. Jadi ya bisa dibilang gak sepi sepi ba

3 Agustus 2019

Alhamdulillah ... Itu kata yang terucap olehku saat itu. Ya, saat kamu mengucapkan ijab qabul di hadapan orang-orang yang melihat momen itu. Sayang, saking degup dan berdebarnya, aku tak mendengar jelas ikrarmu itu, tapi aku yakin kamu pasti lantang berbicaranya. Sampai saat ini, 1 minggu setelah pernikahan kita, aku masih tidak menyangka bahwa sosok yang selalu nemaniku yaitu Kamu ... Kenapa tidak ku sangka? Karena waktu lalu aku tidak tahu apakah hatimu tetap berlabuh untukku atau tidak. Bahkan jawaban dari semua kegundahan ku saat itu, terjawab malam tadi. Ya, baru malam tadi ku tahu alasannya kenapa. Tepat setelah sebulan hari tunangan kita, kamu ...... ah mungkin tidak usah aku teruskan , menulis di halaman "diary online" ini saja rasanya remuk hehe Tapi, life must go on. Dan benar kata temanku, jangan terlalu terpaut oleh kenangan masa lalu yang membuat sakit, boleh menoleh tapi ingat jadikan itu suatu hikmah, yg dimana hikmahnya kini bisa aku rasakan, ak