Definisi Auditing
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Unsur Penting Auditing
Defini auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting, diantaranya:
- Suatu proses sistematik.
- Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif.
- Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi.
- Meningkatkan tingkat kesesuaian.
- Kriteria yang telah ditetapkan.
- Penyampaian hasil.
- Pemakai yang berkepentingan.
Suatu proses sistematik.
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, bererangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan.
Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif,
Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. Sebagai contoh, suatau badan usaha membuat suatu pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi yang disajikan dalam laporan keuangan dan auditor melakukan audit atas pernyataan yang dibuat oleh badan usaha tersebut. Dalam auditnya, auditor tersebut melakukan proses sistematik untuk memperoleh bukti-bukti yang menjadi dasar pernyataan yang disajikan oleh badan usaha tersebut dalam laporan keuangannya, dan mengevaluasinya secara objektif, tidak memihak, baik kepada pemberi kerja (manajemen) maupun kepada pihak ketiga (pemakai hasil audit).
Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi.
Yang dimaksud pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatau pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan, yang umumnya terdiri dari empat laporan keuangan pokok: neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat pula berupa laporan biaya pusat pertanggungjawaban tertentu dalam perusahaan.
Menetapkan tingkat kesesuaian.
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinana dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif. Misalnya, auditing ditujukan untuk menilai pelaksanaan anggaran biaya produksi. Menurut anggaran, biaya produksi untuk tahun 20X1 diperkirakan sebesar Rp 10.000.000. Realisasi biaya produksi untuk tahun tersebut misalnya sebesar R 12.000.000. Auditing dapat ditujukan terhadap realisasi biaya produksi tersebut, untuk dibandingkan dengan kriterianya, yaitu biaya produksi yang dianggarkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan (dalam hal ini realisasi biaya produksi sebesar Rp 12.000.000) dengan kriteria (dalam hal ini anggaran biaya produksi sebesar Rp 10.000.000) dapat dinyatakan secara kuantitatif, yaitu dengan cara membuat penyataan bahwa realisasi biaya produksi menyimpang RP 2.000.000 atau 20% di atas anggarannya. Audit yang dilukiskan dalam contoh di atas umunya dilaksanakan oleh auditor intern, yaitu auditor yang bekerja dalam suatu perusahaan sebagai pelaksan fungsi auditing intern (internal auditing). Auditing yang dilaksanakan oleh auiditor independen menggunakan pernyataan yang bersifat kualitatif dalam menyatakan kesesuaian antara kriteria dengan pernyataan yang dihasilkan oleh proses akuntansi. Sebagai contoh, auditor independen memberikan pernyataan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan adalah wajar, dalam semua hal yang material. sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Kriteria yang telah ditetapkan.
Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (yang berupa hasil proses akuntansi) dapat berupa:
a. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif.
b, Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajeme.
c. Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia (generally accepted accounting principles).
Penyampaian hasil.
Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi (attestaion). Penyampain hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report). Atestasi dalam bentuk laporan tertulis ini dapat menaikkan atau menurunkan tingkat kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak yang diaudit. Misalnya, jika auditor independen menyatakan bahwa laporan keuangan auditan adalah wajar, makai pemakai laporan keuangan tersebut akan mempercayai informasi yang tercantum dalam laporan tersebut. Sebaliknya, jika auditor independen menyatakan bahwa laporan keuangan auditan tidak wajar, maka kepercayaan pemakai laporan keuangan atas laporan tersebut akan sangat berkurang atau hilang.
Pemakai yang berkepentingan.
Dalam dunia bisnis, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan seperti: pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor, dan kreditur, organisasi buruh, dan kantor pelayanan pajak.
Komentar
Posting Komentar