Pada
tanggal 2 dan 3 September 2015 yang lalu, saya pergi berwisata ke kota Bandung
bersama 7 orang teman saya. Di kota kembang itu, kami berencana untuk berwisata
ke tempat-tempat wisata yang menjadi daya tarik dari kota kembang tersebut, dan
salah satu tempat wisata yang menjadi tujuan kami yaitu “Floating Market” yang
sering disebut dengan “Wisata Terapung” di daerah Lembang, Bandung tersebut.
Kami ke Floating Market pada tanggal 3 September 2015, sedangkan sebelumnya
pada tanggal 2 September 2015 kami telah mengunjungi 2 tempat wisata yaitu
Dusum Bambu yang berada di Lembang dan Gunung Tangkuban Perahu yang berada di
Cikole, Lembang.
Di
Floating Market, untuk harga tiket masuknya sendiri yaitu dikenakan sebesar Rp
10.000,- per orang pada hari biasa sedangkan untuk hari weekend atau hari libur
harga tiket masuknya dikenakan Rp 15.000,- per orang. Untuk harga tiket parkir
kendaraannya pun bermacam-macam, untuk bus dikenakan Rp 20.000,-, mobil Rp
10.000,- dan motor Rp 5.000,-. Karena kami menggunakan mobil saat mengunjungi
Floating Market, maka kami dikenakan harga tiket parkir untuk mobil yaitu
sebesar Rp 10.000,-.
Untuk harga tiket masuknya pun sudah
termasuk dengan mendapatkan segelas minuman dengan pilihan rasa yang banyak,
sehingga kami sebagai pengunjung bisa memilih minuman berasa yang kami sukai.
Sesampainya di Floating Market, kami disuguhkan
dengan pemandangan yang begitu asri dan banyak sekali pepohonan yang menghiasai
tempat wisata tersebut. Disana banyak sekali tempat-tempat bagus dan unik
seperti taman miniature kereta api, kebun kelinci, tempat saung dan masih
banyak lagi. Ada tempat yang menurut saya bagus sekali yaitu tempat berbagai
macam alat musik khas Jawa Barat yaitu angklung dan gamelan. Disana kami
mencoba memainkannya dengan canda tawa.
Menurut
saya, tempat wisata Floating Market ini unik, karena selain menjadi tempat
wisata yang memberikan arena bermain untuk keluarga, disini juga disajikan
aneka macam kuliner yang dapat memanjakan lidah setiap pengunjung dan konsep dari
tempat kulinernya pun unik dan bagus yaitu konsep “Pasar Apung”.
Menurut
saya, mengapa dinamakan konsep Pasar Apung , karena yang berjualan makanan nya
ditempatkan di perahu yang terapung diatas air. Ini yang menjadi salah satu
ciri khas dari Floating Market yang menurut saya bagus karena ini menjadi
salah satu trik untuk meningkatkan daya tarik
dari para wisatawan.
Tetapi sebelum
kami menuju tempat kulinernya, kami berkeliling tempat wisata itu terlebih
dahulu. Disana banyak sekali aneka macam arena bermain, diantaranya:
WISATA DARAT
·
Taman Miniatur KA
: Rp.20.000 / orang
·
Lokomotif Mini :
Rp.25.000 / orang
·
Taman Kelinci :
Rp.20.000 / orang
·
Becak/Mobil Mini :
Rp.20.000 / orang
·
Kampung Kandang :
Rp.20.000 / orang
·
Outbond Anak :
Rp.25.000 / orang
·
Mancing Magnet :
Rp.20.000 / orang
WAHANA AIR
·
Kano (Canoe)
Maksimal 2 Orang (150
KG). Cukup dengan Rp 50.000 / 30 menit
·
Sampan (Dinghy)
Dayung dayung
sampan bareng keluarga yu. Maksimal 4 Orang (350 KG). Untuk mencobanya cukup
mengeluarkan Rp 70.000 / 30 menit.
·
Sepeda Air (Water
Cycle)
Wahana ini pas
banget buat bikin momen romantis bareng si doi. Goes-goes sepeda air, mengitari
danau, pandang-pandang view cantik bakal bikin 30menit kamu jadi momen yang
indah. Wahana ini dapat dinaiki maksimal 2 Orang (100 KG) Rp 50.000 / 30 menit
·
Paddle Boat
Maksimal 2 Orang
(80 KG) Rp 30.000 / 20 menit
·
Kereta Air (Train
Water)
Maksimal 1 Dewasa
– 1 Anak / 2 Anak Maksimal (80 KG) penumpang minimal 5 orang, kereta bisa
berangkat. Waktu tempuh : +- 20 Menit Harga Tiket Rp 20.000,- / Orang
Untuk Tiket Kereta Air / Orang 1 Tiket.
Untuk Tiket Kereta Air / Orang 1 Tiket.
·
Jasa
Penyebarangan Danau
Rp.1000/sebrang
Dari
berbagai macam wisata bermain tersebut, saya dan 5 orang teman saya mencoba
untuk menaiki dan bermain sampan. Namun uniknya sebelum kami
menyewa sampan itu kami harus menukarkan uang kami dengan koin di tempat
penukaran koin karena di Floating Market ini sistem pembayarannya baik untuk
arena bermain maupun untuk kulinernya hanya melayani pembayaran dengan
menggunakan koin saja. Jadi koinnya itu ada yang bernilai Rp 5.000,-, Rp
10.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Maka karena kami kami menyewa 2 sampan jadi kami
menukarkan uang kami sebesar Rp 140.000,- dengan koin. Kami menyewa 2 sampan
jadi 1 sampannya 3 orang.
Kami bermain sampan diatas air selama 30 menit.
Menaiki dan bermain sampan lumayan cukup membuat lelah karena kami harus
mendayung sendiri tetapi lelah itu hilang dengan canda tawa yang kami ciptakan
saat bermain sampan tersebut.
Setelah
kami lelah bermain sampan, kami pun bergegas ke tempat kuliner untuk membeli
makanan yang ingin kami coba. Di tempat kulinernya kami berkeliling terlebih
dahulu untuk melihat-lihat aneka makanan yang berada disana. Banyak sekali
makanan yang berada disana mulai dari makanan pedas, manis dan lain-lain. Dan
akhirnya kamipun menemukan makanan yang ingin kami coba. Ada 3 macam makanan
yag kami beli dengan harga Rp 50.000,- . Makanan yang kami beli yaitu Combro
asli Bandung seharga Rp 10.000,-, Pisang Goreng Dayang Sumbi seharga Rp
20.000,- dan Rujak asli Bandung seharga Rp 20.000,- .
Saya pun bertanya pendapat mengenai Floating Market kepada 2 orang teman saya yang juga pengunjung tempat wisata tersebut. Menurut teman saya yang bernama Putri Mayang Rahayu sebagai salah satu
pengunjung dari Floating Market, menyatakan bahwa Floating Market itu tempatnya
sangat sejuk, dan lumayan ramai dikunjungi oleh wisatawan, selain itu transaksi
disini sangatlah unik yaitu dengan menggunakan koin yang sudah disediakan oleh
tempat tersebut dan tentunya kita harus menukarkan uang kita dengan koin
tersebut, lalu disana banyak penjual yang menjajakan dagangannya diatas perahu,
dan tak hanya itu kita pun bisa menikmati segelas minuman gratis yang diberikan
oleh tempat itu.
Sedangkan
menurut teman saya yang bernama Riska Novianti yang juga menjadi salah satu
pengunjung dari Floating Market berpendapat bahwa Floating Market bukan sekedar
tempat wisata biasa, karena tempat ini memadukan beberapa jenis wisata
sekaligus. Yang pertama, wisata perahunya dimana para pengunjung bisa mendayung
sendiri namun tetap dalam standar keamanan yang baik. Lalu yang kedua wisata
pasar apungnya. Hal ini begitu unik karena mengadaptasi sistem pasar apung yang
biasa terdapat di pulau Kalimantan yang wilayahnya dipenuhi dengan sungai dan
yang ketiga yaitu wisata budaya. Di beberapa sudut Floating Market terdapat
alat-alat musik daerah yang dapat dimainkan langsung oleh para pengunjung.
Demikian
cerita pengalaman saya bersama 7 orang teman saya ke tempat wisata Floating
Market Lembang, Bandung. Jangan lupa untuk kalian yang belum pernah mengunjungi
tempat wisata yang satu ini, kalian harus mengunjunginya karena di Floating
Market banyak sekali arena bermain, tempat yang unik dan sejuk serta satu lagi sangat cocok
untuk berlibur bersama keluarga tersayang ataupun bersama teman-teman.
Komentar
Posting Komentar